SELAMAT DATANG DI BLOG KERJAAN SAYA...! Semoga Blog ini bermamfaat buat kita semua...! AMIN. Oh iya jangan lupa di LIKE FB dan REVIEW OK.. MAKASIH... Regard's

Minggu, 09 September 2012

PIJAT dan TOTOK JARI

PIJAT dan TOTOK JARI

Pijat (massage) oleh kebanyakan orang dianggap sebagai penyembuhan tradisional. Namun, saat ini mulai dirintis penanganan secara ilmiah dengan menerapkan beberapa prinsip secara luas sebagai dasar analisis dalam menegakkan prognosis (ramalan), diagnosis (memeriksa), dan terapinya (pengobatan). Sifat keilmuan dari pijat harus didasarkan pada teori yang telah teruji kebenarannya. Atas dasar itu, kemudian dapat dikembangkan melalui pengamatan, penelitian, serta kekaryaan ilmiah sehingga dapat dievaluasi dan dimanfaatkan bagi masyarakat luas. Di negara-negara seperti USA (Amerika), Rusia, Austria, Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Yunani, Mesir, Spanyol, Italia, RRC, Jepang, Korea, Taiwan, Muangthai, dan Vietnam sudah banyak penelitian dan pengembangan secara ilmiah mengenai pijat. Di Indonesia sendiri, sifat keilmiahannya sedang digalakkan pada tingkat pengertian dan penerapannya.
Karena bersifat ilmiah, seseorang yang hendak memperdalam masalah pijat secara profesional harus belajar pula pengetahuan yang lain. Misalnya, fisiologi (ilmu faal tubuh; organ, jaringan/sel), anatomi (ilmu urai tubuh), patalogi (ilmu tentang penyakit), etiologi (ilmu tentang sebab penyakit), farmakologi, alur meridian (aliran saraf pada tubuh), dan kolateral, fenomena organ, stimulo therapy, reflexo therapy, prognosis, dan diagnosis. Dengan demikian, pijat bukan hanya sekadar penghilang rasa lelah atau penat belaka, tetapi sudah menjadi upaya penyembuhan alternatif yang ilmiah serta didukung oleh alat dan sarana yang modern.
Meskipun bangsa Indonesia sejak lama telah mengenal pengobatan tradisional (pijat), sumber tertulis yang otentik jarang ditemukan. Tulisan kuno yang ada lebih didominasi oleh karangan sastra dan filosofis. Adapun pengobatan tradisional di Indonesia lebih banyak diteliti dan disurvai oleh para sarjana Belanda pada masa penjajahan.
Dengan demikian, praktek pengobatan tradisional lebih banyak diwariskan dan dikembangkan secara lisan, juga terbatas pada keturunan atau kerabat dekat seorang ahli pijat. Padahal, catatan tertulis yang otentik sangat diperlukan untuk menjaga keaslian, kebenaran, dan kemanjuran pengobatan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (ed.2:1989) “pijat adalah menekan dengan jari; mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga peredaran darah lancar”. Istilah pijat dan dukun pijat telah lama dikenal, sejalan dengan perkembangan adat dan budaya manusia dalam masalah kesehatan.
Seseorang yang menjadi dukun pijat memperoleh keahliannya karena bakat, keturunan, dan pengalaman prakteknya. Semakin tua si dukun dianggap semakin ahli oleh masyarakat awam. Bahkan ada anggapan, bahwa dengan berpantang dan berpuasa kemampuan seorang dukun pijat dalam mendeteksi penyakit pasien yang akan dipijatnya semakin bertambah. Namun, sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan teknik pijat sebagai salah satu upaya penyembuhan alternatif juga berkembang, salah satunya dengan alat bantu yang beredar sekarang.
Seorang pemijat lebih yakin bahwa alat untuk pijat-memijat yang paling tepat dan efektif adalah tangannya sendiri. Sentuhan langsung pada badan pasien dengan perasan yang tajam seorang pemijat dapat memperkirakan lemah kuatnya pijatan, lamanya memijat, daerah mana yang memerlukan tekanan lebih, atau beberapa kali memijat pada bagian tertentu.
Melihat situasi dan kondisi pada jaman sekarang, di dalam pijat-memijat pada praktiknya ada beberapa kesalahan yang fatal diakibatkan masseur yang kurang berpengalaman (amatir) dapat menyebabkan rusaknya jaringan otot, patah tulang tidak kembali normal, bahkan bisa menimbulkan kematian bagi pasien. Kasus seperti ini banyak terjadi di dunia massage karena banyak bermunculan pemijat amatiran yang memanfaatkan kondisi dan situasi demi mendapatkan sepeser rupiah (jasa memijat).
Pemijat yang lebih profesional melengkapi keahliannya dengan pengetahuan dan pendalaman tentang tubuh manusia, anatomi, organ tubuh, sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem alat gerak, sistem peredaran darah, sistem ekskresi (pengeluaran), dan sistem koordinasi yang berkaitan dengan tulang, otot, saraf, kulit, dan daging. Ahli pijat diharapkan mengenal pula istilah penyakit seperti lumbago, ventrikculi, arteriosclerosis, bradycardia, sacroilium, disamping istilah seperti angin duduk, keringat dingin, atau encok. Dengan demikian, para ahli/tukang pijat (massage) tidak perlu merasa rendah diri karena sering diberi predikat “dukun” karena mereka dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah.Dalam praktiknya, pemijat profesional selalu melakukan ritual dengan membacakan jampe (mantra). Artinya, supaya diberikan keselamatan dalam praktik massage, baik bagi masseur (yang memijat) maupun yang dimassage (yang dipijat). Mantra yang diberikan kepada pasien merupakan sejata ampuh yang dapat menyembuhkan tubuh dari segala penyakit secara jasmani dan rohani. Nilai yang terkandung dalam terapi pijat memiliki teori falsafah alamiyah yang diproyeksikan dari makrokosmos ke mikrokosmos, dari alam semesta raya ke kehidupan manusia. Teori tersebut berkaitan dengan konsep kategorisasi alam dan unsurnya. Orang barat secara umum mengkategorisasikan alam ke dalam empat unsur, diantaranya udara (helium), air (water), bumi (Herat), dan api (fire). Sedangkan orang timur membagi alam menjadi lima unsur, yaitu tanah, air, kayu, api, dan logam. Kelima unsur ini berhubungan erat satu sama lainnya dan membentuk sebuah keseimbangan dinamis, tertib dan teratur berdasarkan hukum tertentu. Hubungan antara tubuh dan alam semesta selalu mengandung satu kesatuan dengan dua sisi (timbal balik). Prinsip dua unsur ini dalam kehidupan saharí-hari kita kenal pengelompokan berpasangan, saling berhadapan dan saling bertentangan (positif-negatif). Atas dasar fenomena alam semesta itulah, lahir rumusan dan teori pijat.

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1921697-pijat-dan-totok-jari/#ixzz261xn4muZ

0 komentar: